Mesin Pencari

Selasa, 19 Februari 2008

Sampling Udang-04

Sampling Jala

Kegiatan sampling ini biasanya dilakukan untuk udang berukuran relatif besar (2.5 gr ) sehingga dapat terjerat dalam mata jala yang digunakan.Selain digunakan untuk sampling yang bersifat regular, jala juga digunakan untuk sampling yang bersifat insidental.

Bahan/Peralatan
  1. Jala berukuran diameter 6 m, panjang 3 – 4 m dengan ukuran mata jala yang bervariasi tergantung lokasi dan pembuatnya (mata jala disesuaikan dengan ukuran udang yang menjadi target sampling). Ditinjau berdasarkan peralatan sampling, maka jala berfungsi sebagai alat untuk pengambilan sample udang.

  2. Wadah (ember plastik) yang telah diisi air sebagai tempat udang hasil jalaan yang akan disampling.

  3. Timbangan duduk dengan kapasitas 6 kg atau timbangan gantung, sebagai alat untuk mengukur berat rata-rata udang.

  4. Kalkulator yang diperlukan untuk menghitung berat rata-rata udang.

  5. Alat tulis yang digunakan untuk mendokumentasikan hasil penghitungan jumlah udang dan pengitungan berat-rata udang serta hasil pengamatan lainnya.
Shrimp Culture: Econmoics, Market, and Trade

Tahapan Kegiatan Sampling Jala
  1. Siapkan semua peralatan yang diperlukan seperti tersebut di atas agar proses kegiatan sampling yang akan dilakukan dapat berjalan dengan lancar.

  2. Tentukan satu titik lokasi sebagai tempat untuk menebarkan jala (dalam satu kegiatan sampling jala biasanya ada beberapa titik lokasi untuk mendapatkan hasil yang diharapkan dapat mewakili populasi udang dalam satu petakan tambak.

  3. Tebarkan jala dengan relatif sempurna, yaitu jala dapat mengembangkan dengan maksimal pada saat ditebarkan dan tunggu beberapa saat agar jala dapat mencapai dasar tambak.

  4. Angkat jala dan masukkan badan jala beserta hasil tangkapannya ke dalam wadah (ember plastik) yang telah berisi air. Pada saat mengangkat jala hal yang perlu diamati adalah profil kotoran yang ikut terbawa sebagai indikator kondisi dasar tambak.

  5. Lepaskan udang dari mata jala pada wadah itu juga secara hati-hati agar tidak terjadi kerusakan fisik udang hasil jalaan tersebut yang secara tidak langsung dapat mempengaruhi kualitas udang.

  6. Pisahkan dengan biota air lainnya yang ikut terbawa pada jala tersebut. Biota perairan ini dapat menjadi indikator tingkat kepadatan dan jenis kompetitor/predator udang di dalam tambak.

  7. Setelah proses pelepasan udang dari mata jala selesai maka Letakkan wadah kecil yang telah berisi sample udang pada timbangan duduk/timbangan gantung (pastikan timbangan tersebut dalam kondisi normal/bagus).

  8. Ukur dan catat berat total sample udang di dalam wadah berdasarkan penunjuk yang ada di dalam timbangan duduk/gantung.

  9. Ukur berat wadah tempat sample udang dalam keadaan berisi air untuk mengetahui berat total sample udang yang sebenarnya dengan cara berat hasil item 8) diatas dikurangi berat item 9). Contoh jika item 8) beratnya = 3.5 kg , dan item 9) beratnya = 1.5 kg, maka berat total sample udang sebenarnya = 3.5 kg – 1.5 kg = 2.0 kg.

  10. Hitung jumlah total udang di dalam wadah tersebut sambil dilakukan pengamatan kondisi/kualitas udang. Jika ditemui udang yang terindikasi suatu masalah maka catat masalah tersebut sebagai bahan pengambilan keputusan terkait dengan teknis budidaya atau aspek lainnya. Udang-udang yang telah dihitung dan diamati agar secepatnya dikembalikan ke dalam perairan tambak untuk menghindari terjadinya penurunan kualitas udang sample.

  11. Hitung berat rata-rata udang (average body weight/ABW) hasil sampling dengan rumus : berat total udang dibagi jumlah total udang.Contoh jika berat total udang = 2000 gr (2.0 kg), jumlah total udang 200 ekor maka ABW = 2000 gr : 200 ekor = 10 gr/ekor.

  12. Ulangi proses tersebut diatas untuk beberapa titik lokasi dalam satu petakan tambak.

  13. Catat hasil penghitungan dan pengamatan sebagai bahan acuan dalam proses pengambilan keputusan.
Catatan :
  • Proses penebaran jala ke dalam perairan tambak sebaiknya dilakukan oleh orang yang sudah trampil/mahir dalam melakukannya sehingga kegiatan sampling dapat berjalan efektif dan efisien.

  • Proses kegiatan sampling jala sebaiknya dilakukan sekitar 2.5 – 3 jam setelah pemberian pakan sehingga pengambilan sample udang akan lebih efektif karena udang masih menyebar di sekitar daerah pakan sehingga masih dalam jangkauan jala sampling.

  • Kegiatan sampling sebaiknya dilakukan tidak dalam kondisi sirkulasi air dan dianjurkan pengoperasian kincir seminimal mungkin, sehingga bukaan jala tidak terganggu oleh arus air yang ditimbulkannya.

  • Kegiatan sampling jala sebaiknya dilakukan secara cepat guna menghindari penurunan kualitas udang sample.

Anda menyukai artikel ini, silakan klik tombol oranye ini Subscribe in a reader

Artikel Terkait :

  1. Shrimp Sampling-04 - Sampling of Jala (English Version)
  2. Sampling Udang 03 - Sampling Ancho
  3. Sampling Udang 02 - Bahan/Peralatan dan Tahapan Sampling Udang
  4. Sampling Udang - 01 - Latar Belakang, Tujuan dan Jenis Sampling

2 komentar:

  1. Salam Kenal, Bagi Yang Membutuhkan
    Kami Distributor Plastik Tambak Sedia :
    Plastik Mulsa, UV, LLDPE, HDPE
    Untuk Tambak Udang
    Dengan Spesifikasi Sebagai Berikut :
    Plastik Mulsa / Roll
    250m x 3m x 50micron
    200m x 3m x 80micron
    100m x 3m x 150micron
    Plastik Mulsa Super Lebar / Roll
    300m x 4,5m x 50micron
    Plastik LLDPE Geomembran / Roll
    50m x 4m x 200micron
    50m x 4m x 300micron
    Plastik HDPE Geomembran / Roll
    100m x 4m x 300micron
    Info Harga & Promo di
    http://www.plastiksupermulsa.ga/
    085 643 200 256 (IM3) Telp/SMS/WA
    082 242 960 056 (Sim) Telp/SMS
    7DCE9936 (Pin BB)
    Pak Doni Super Mulsa

    BalasHapus
  2. tolong infonya, dimana barang ini dijual, dan berapa harga dilokasi ? terima kasih

    BalasHapus