Budidaya udang sebagai suatu usaha yang berorientasi pada keuntungan financial, sudah sewajarnya jika para pelaku usaha ini sangat mengharapkan agar usaha yang dijalankannya dapat memberikan tingkat keuntungan yang memuaskan. Berbagai upaya dan cara dilakukan agar kegiatan budidaya udang tidak terkena masalah yang dapat menimbulkan kerugian.
Tapi seperti kita ketahui bersama belum ada ilmu pengetahuan yang dapat merumuskan suatu teknologi yang menjamin kelangsungan hidup udang secara pasti. Teknologi yang ada hanya berupa pendekatan-pendekatan secara ekologi/ekosistem, fisika, kimia, biologi serta pendekatatan teknis budidaya lainnya yang berupaya memperkecil resiko udang terkena masalah. Usaha budidaya udang bukanlah sebuah ilmu pasti/matematika yang selalu memberi kepastian hasil pada rumus/formulasi tertentu.
Pada kegiatan budidaya udang selain pendekatan secara teknis, pendekatan yang relative penting untuk dipahami adalah pendekatan non teknis. Secara sederhana pendekatan non teknis dapat diartikan sebagai pendekatan yang digunakan dalam berbudidaya udang di luar factor teknis yang secara tidak langsung ikut berpengaruh pada keberhasilan usaha ini. Pendekatan non teknis lebih mengarah pada filosofi yang perlu dipahami oleh para pelaku usaha budidaya udang.
“Budidaya udang adalah memelihara mahluk hidup” sebuah kalimat sangat sederhana yang barangkali bagi sebagian besar pembaca tidak memiliki makna apa-apa, karena siapapun tahu bahwa udang adalah makhluk hidup. Berdasar pada kalimat sederhana itulah sebenarnya dapat kita gali sebuah filosofi dasar yang perlu dipahami oleh setiap pelaku usaha budidaya udang.
Udang sebagai mahluk hidup adalah mahluk bernyawa yang setiap saat dapat mengalami kematian tanpa kita tahu kapan terjadinya dan apa penyebabnya. Pemahaman ini terkait langsung dengan keyakinan kita terhadap Allah SWT sebagai Pencipta Segenap Alam yang mengetahui segala rahasia apa yang telah diciptakan-Nya. Jika keyakinan ini kita kembalikan pada pengertian dasar bahwa budidaya udang adalah memelihara makhluk hidup, maka pada dasarnya dalam melakukan proses budidaya udang kita sebenarnya sedang menjalankan amanah dari Sang Pencipta untuk merawat dan memelihara udang tersebut dengan sepenuh hati dan kasih sayang serta bersungguh-sungguh dalam berusaha. Sehingga, apapun hasilnya tetap menjadi rahasia Sang Pencipta.
Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa sering dijumpai kejadian bahwa udang yang sudah dinyatakan bagus dari segi kondisi dan kualitasnya dan didukung oleh kualitas perairan tambak yang bagus juga tiba-tiba udang megalami kematian massal dalam waktu yang relatif singkat. Sebaliknya ada juga udang di dalam tambak yang divonis bakal mengalami masalah justru dapat dipanen secara normal dengan biomas yang diluar dugaan.
Filosofi dasar tersebut di atas jika tidak dipahami dengan baik dapat membuat kita terperangkap dalam sifat-sifat yang kurang baik sebagai manusia. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa tidak sedikit para pelaku budidaya yang menjadi sombong ketika usaha budidaya udangnya berhasil dan mengklaim bahwa keberhasilan tersebut berkat teknik budidaya yang dimilikinya dan ketika diminta untuk berbagi pengalaman dengan ekstrim mengatakan bahwa ilmu udang itu mahal ! Sebaliknya jika usaha budidaya udang sedang mengalami banyak masalah maka yang paling banyak dijadikan sebagai biang masalah adalah karena faktor eksternal lingkungan, bukan karena faktor perlakuan teknis yang telah diberikannya.
Pembahasan dan ilustrasi tersebut diatas semoga dapat dijadikan sebagai bahan renungan bagi para pelaku usaha budidaya udang bahwa selain factor teknis yang perlu kita kuasai ada juga factor non teknis yang perlu kita pahami sebagai sebuah filosofi. Masih banyak filosofi lain dalam berbudidaya udang yang barangkali pembaca lebih memahami dari pada penulis. Semakin kita memahami filosofi budidaya udang, maka akan semakin membuat kita sadar, sesunguhnya ilmu dan pengetahuan budidaya udang yang kita miliki masih sangat minim sekali.
“…..sayangilah udang Anda dan perhatikan apa yang akan udang berikan kepada Anda ….”
Semoga bermanfaat.
Anda menyukai artikel ini, silakan klik tombol oranye ini Subscribe in a reader
Artikel Terkait :
Pada kegiatan budidaya udang selain pendekatan secara teknis, pendekatan yang relative penting untuk dipahami adalah pendekatan non teknis. Secara sederhana pendekatan non teknis dapat diartikan sebagai pendekatan yang digunakan dalam berbudidaya udang di luar factor teknis yang secara tidak langsung ikut berpengaruh pada keberhasilan usaha ini. Pendekatan non teknis lebih mengarah pada filosofi yang perlu dipahami oleh para pelaku usaha budidaya udang.
“Budidaya udang adalah memelihara mahluk hidup” sebuah kalimat sangat sederhana yang barangkali bagi sebagian besar pembaca tidak memiliki makna apa-apa, karena siapapun tahu bahwa udang adalah makhluk hidup. Berdasar pada kalimat sederhana itulah sebenarnya dapat kita gali sebuah filosofi dasar yang perlu dipahami oleh setiap pelaku usaha budidaya udang.
Udang sebagai mahluk hidup adalah mahluk bernyawa yang setiap saat dapat mengalami kematian tanpa kita tahu kapan terjadinya dan apa penyebabnya. Pemahaman ini terkait langsung dengan keyakinan kita terhadap Allah SWT sebagai Pencipta Segenap Alam yang mengetahui segala rahasia apa yang telah diciptakan-Nya. Jika keyakinan ini kita kembalikan pada pengertian dasar bahwa budidaya udang adalah memelihara makhluk hidup, maka pada dasarnya dalam melakukan proses budidaya udang kita sebenarnya sedang menjalankan amanah dari Sang Pencipta untuk merawat dan memelihara udang tersebut dengan sepenuh hati dan kasih sayang serta bersungguh-sungguh dalam berusaha. Sehingga, apapun hasilnya tetap menjadi rahasia Sang Pencipta.
Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa sering dijumpai kejadian bahwa udang yang sudah dinyatakan bagus dari segi kondisi dan kualitasnya dan didukung oleh kualitas perairan tambak yang bagus juga tiba-tiba udang megalami kematian massal dalam waktu yang relatif singkat. Sebaliknya ada juga udang di dalam tambak yang divonis bakal mengalami masalah justru dapat dipanen secara normal dengan biomas yang diluar dugaan.
Filosofi dasar tersebut di atas jika tidak dipahami dengan baik dapat membuat kita terperangkap dalam sifat-sifat yang kurang baik sebagai manusia. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa tidak sedikit para pelaku budidaya yang menjadi sombong ketika usaha budidaya udangnya berhasil dan mengklaim bahwa keberhasilan tersebut berkat teknik budidaya yang dimilikinya dan ketika diminta untuk berbagi pengalaman dengan ekstrim mengatakan bahwa ilmu udang itu mahal ! Sebaliknya jika usaha budidaya udang sedang mengalami banyak masalah maka yang paling banyak dijadikan sebagai biang masalah adalah karena faktor eksternal lingkungan, bukan karena faktor perlakuan teknis yang telah diberikannya.
Pembahasan dan ilustrasi tersebut diatas semoga dapat dijadikan sebagai bahan renungan bagi para pelaku usaha budidaya udang bahwa selain factor teknis yang perlu kita kuasai ada juga factor non teknis yang perlu kita pahami sebagai sebuah filosofi. Masih banyak filosofi lain dalam berbudidaya udang yang barangkali pembaca lebih memahami dari pada penulis. Semakin kita memahami filosofi budidaya udang, maka akan semakin membuat kita sadar, sesunguhnya ilmu dan pengetahuan budidaya udang yang kita miliki masih sangat minim sekali.
“…..sayangilah udang Anda dan perhatikan apa yang akan udang berikan kepada Anda ….”
Semoga bermanfaat.
Anda menyukai artikel ini, silakan klik tombol oranye ini Subscribe in a reader
Artikel Terkait :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar