Tulisan ini saya kutip dari wikipedia dengan tujuan mengingatkan kepada para praktisi/aquaculturist Indonesia bahwa berdasarkan sejarahnya usaha budidaya udang yang ada di Indonesia sebenarnya telah ada semenjak abad 15 dan sudah saatnya kita membangkitkan kembali kejayaan tersebut di kancah dunia. Berikut uraiannya :
Udang telah dibudidayakan beberapa abad silam di kawasan Asia dengan padat penebaran yang rendah dan teknologi yang masih bersifat tradisional. Media budidaya air payau di Indonesia yang lebih dikenal sebagai tambak berdasarkan sejarahnya telah dimulai pada abad ke 15. Udang pada saat itu telah dibudidayakan dengan menggunakan tambak yang berukuran kecil dengan sistem monoculture ataupun dibudidayakan bersama dengan biota lainnya (polyculture) seperti ikan bandeng, selain itu periode budidaya udang ini juga dilakukan dilakukan pada saat musim kemarau untuk menggantikan kegiatan bertanam padi, karena pada saat musim kemarau padi tidak dapat tumbuh.
Kegiatan budidaya udang juga sering dilakukan di kawasan pantai ataupun di tepian sungai. Kawasan hutan bakau merupakan kawasan yang dianggap cocok sebagai kawasan budidaya udang karena kelimpahan alaminya merupakan sumber pemasok nutrisi bagi udang. Benih-benih udang (benur) yang diperoleh dari habitat alaminya kemudian dibesarkan di dalam petakan tambak hingga mencapai ukuran yang ditentukan untuk dipanen.
Budidaya udang skala industri telah dimulai sekitar tahun 1930 an, ketika udang dari jenis Kuruma (Penaeus japonicus) dibudidayakan pertama kalinya di Jepang. Tahun 1960 an, industri budidaya udang skala kecil telah bermunculan di Jepang. Budidaya udang yang dikelola secara komersial mulai dilakukan pada akhir tahun 1960 an dan awal tahun 1970 an. Teknologi tingkat lanjutan mulai diterapkan untuk mengelola tambak secara lebih intensif, dan meningkatnya permintaan pasar terhadap udang memacu perkembangan jumlah usaha budidaya udang di dunia terutama di daerah tropis dan sub tropis. Sejalan dengan menurunnya produksi udang hasil tangkapan pada awal tahun 1980 an menyebabkan pesatnya perkembangan usaha budidaya udang di dunia. Pada era tersebut Taiwan merupakan pelopor usaha budidaya dan produsen terbesar udang, tetapi pada tahun 1988 usaha tersebut mengalami penurunan secara drastis yang disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan praktis dan wabah penyakit udang.
Di Thailand usaha budidaya udang secara intensif pada skala besar berkembang secara cepat pada tahun 1985 an. Untuk wilayah Amerika Selatan usaha budidaya udang dipelopori oleh Ecuador yang mengalami perkembangan secara pesat mulai tahun 1978. Brazil mulai aktif mengembangkan usaha budidaya udang sejak tahun 1974 dan berkembang secara pesat hanya pada tahun 1990 an dan pada tahun itu Brazil merupakan produsen terbesar udang selama beberapa tahun. Sampai saat ini usaha budidaya udang telah berkembang di lebih dari 50 negara di dunia.
Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Shrimp_farming
Anda menyukai artikel ini, silakan klik tombol oranye ini Subscribe in a reader
Artikel Terkait :
Udang telah dibudidayakan beberapa abad silam di kawasan Asia dengan padat penebaran yang rendah dan teknologi yang masih bersifat tradisional. Media budidaya air payau di Indonesia yang lebih dikenal sebagai tambak berdasarkan sejarahnya telah dimulai pada abad ke 15. Udang pada saat itu telah dibudidayakan dengan menggunakan tambak yang berukuran kecil dengan sistem monoculture ataupun dibudidayakan bersama dengan biota lainnya (polyculture) seperti ikan bandeng, selain itu periode budidaya udang ini juga dilakukan dilakukan pada saat musim kemarau untuk menggantikan kegiatan bertanam padi, karena pada saat musim kemarau padi tidak dapat tumbuh.
Kegiatan budidaya udang juga sering dilakukan di kawasan pantai ataupun di tepian sungai. Kawasan hutan bakau merupakan kawasan yang dianggap cocok sebagai kawasan budidaya udang karena kelimpahan alaminya merupakan sumber pemasok nutrisi bagi udang. Benih-benih udang (benur) yang diperoleh dari habitat alaminya kemudian dibesarkan di dalam petakan tambak hingga mencapai ukuran yang ditentukan untuk dipanen.
Budidaya udang skala industri telah dimulai sekitar tahun 1930 an, ketika udang dari jenis Kuruma (Penaeus japonicus) dibudidayakan pertama kalinya di Jepang. Tahun 1960 an, industri budidaya udang skala kecil telah bermunculan di Jepang. Budidaya udang yang dikelola secara komersial mulai dilakukan pada akhir tahun 1960 an dan awal tahun 1970 an. Teknologi tingkat lanjutan mulai diterapkan untuk mengelola tambak secara lebih intensif, dan meningkatnya permintaan pasar terhadap udang memacu perkembangan jumlah usaha budidaya udang di dunia terutama di daerah tropis dan sub tropis. Sejalan dengan menurunnya produksi udang hasil tangkapan pada awal tahun 1980 an menyebabkan pesatnya perkembangan usaha budidaya udang di dunia. Pada era tersebut Taiwan merupakan pelopor usaha budidaya dan produsen terbesar udang, tetapi pada tahun 1988 usaha tersebut mengalami penurunan secara drastis yang disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan praktis dan wabah penyakit udang.
Di Thailand usaha budidaya udang secara intensif pada skala besar berkembang secara cepat pada tahun 1985 an. Untuk wilayah Amerika Selatan usaha budidaya udang dipelopori oleh Ecuador yang mengalami perkembangan secara pesat mulai tahun 1978. Brazil mulai aktif mengembangkan usaha budidaya udang sejak tahun 1974 dan berkembang secara pesat hanya pada tahun 1990 an dan pada tahun itu Brazil merupakan produsen terbesar udang selama beberapa tahun. Sampai saat ini usaha budidaya udang telah berkembang di lebih dari 50 negara di dunia.
Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Shrimp_farming
Anda menyukai artikel ini, silakan klik tombol oranye ini Subscribe in a reader
Artikel Terkait :
Artikel sangat bagus dan bermanfaat,
BalasHapusApakah Anda membutuhkan produk kapur untuk kebutuhan tambak udang seperti :
- Kapur Dolomite.
- Kapur Pertanian/ Kaptan.
- Kapur Cao / Kalsium Oksida.
- Kapur CaOH2 / Kalsium Hidroksida.
- Kapur Tepung CaCo3 /Kalsium Karbonat.
- Zeolite.
Untuk pemesanan Silahkan hubungi :
Bpk Asep
081281774186
085793333234
Silahkan simpan nomor dan hubungi jika sewaktu waktu membutuhkan. Terimakasih