Mesin Pencari

Sabtu, 12 Juli 2008

Inokulasi Air Tambak -1 - Latar Belakang

Seperti telah diuraikan dalam pembahasan sebelumnya bahwa keseimbangan ekosistem perairan tambak sangat tergantung pada tingkat kestabilan plankton yang berada di dalam perairan tersebut. Proses pengelolaan kualitas perairan tambak pada kondisi tertentu mengalami kendala dalam proses penumbuhan plankton yang disebabkan terlalu kurangnya bibit plankton yang tersedia di perairan tambak maupun pada sumber pemasukan air yang digunakan.

Pada kondisi ini jika tidak segera diantisipasi dapat menimbulkan masalah yang cukup serius bagi kegiatan budidaya yang dilakukan. Salah satu metode alternatif yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah ini adalah dengan melakukan proses inokulasi air ke dalam tambak.

Inokulasi air dapat diartikan sebagai kegiatan pemindahan bibit plankton dari petakan tambak yang diidentifikasi memiliki kualitas plankton yang sesuai dengan tingkat kebutuhan teknis budidaya dan kondisi udang ke dalam petakan tambak yang tingkat ketersediaan planktonnya sangat kurang atau tidak ada sama sekali. Proses pemindahan dapat dilakukan dengan menggunakan alat bantu selang spiral dan pompa air, metode ini digunakan jika petakan tambak yang digunakan saling berdekatan. Cara lain untuk melakukan inokulasi air adalah mengambil bibit plankton dengan menggunakan wadah khusus dari petakan tambak lain yang letaknya relatif jauh yang kemudian dimasukkan kedalam petakan tambak yang memerlukan bibit plankton.

Kegiatan inokulasi air dapat dilakukan dengan memperhatikan beberapa kondisi/syarat sebagai berikut:
  1. Petakan tambak yang hendak diambil bibit planktonnya bukanlah petakan tambak dengan udang yang bermasalah/penyakit. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari terinfeksinya udang dari petakan tambak yang hendak diinokulasi oleh masalah/penyakit tersebut.

  2. Petakan tambak yang hendak diambil bibit planktonnya bukanlah petakan tambak dengan kondisi perairan yang bermasalah. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari timbulnya masalah bagi udang karena kondisi perairan tersebut.

  3. Proses pengambilan / pemindahan bibit plankton tidak menimbulkan guncangan pada kestabilan perairan dari petakan tambak yang diambil bibit planktonnya.

  4. Jenis plankton dari petakan tambak yang diambil plakthonnya bukan dari jenis yang merugikan.

  5. Petakan tambak yang hendak diinokulasi harus bersih dari lumut dan biota sebagai plankton feeder. Keberadaan biota ini akan mempersulit proses penumbuhan plankton di dalam tambak karena keduanya merupakan competitor dan predator bagi plankton.

  6. Kondisi cuaca dan musim sangat pada saat itu mendukung penumbuhan plankton di dalam tambak. Pada cuaca/musim dengan curah hujan cukup tinggi merupakan kondisi yang tidak kondusif bagi kegiatan inokulasi air


Anda menyukai artikel ini, silakan klik tombol oranye ini Subscribe in a reader

Artikel Terkait :

  1. Waspada Terhadap Musim Hujan
  2. Metode Pengelolaan Kualitas Air Tambak 05 - Penggunaan Bahan Kimia dan "Obat-Obatan"
  3. Identifikasi Permasalahan Kualitas Air Tambak
  4. Metode Pengelolaan Kualitas Air Tambak 03 - Pemupukan Air Tambak
  5. Metode Pengelolaan Kualitas Air Tambak 02 - Sirkulasi Air
  6. Metode Pengelolaan Kualitas Air Tambak 01 - Latar Belakang
  7. Pengelolaan Kualitas Air Tambak 05 - Kondisi Dasar Tambak
  8. Pengelolaan Kualitas Air Tambak 04 - Kondisi Fisik Air Tambak
  9. Pengelolaan Kualitas Air Tambak 03 - Warna Air Tambak
  10. Pengelolaan Kualitas Air Tambak 02 - Kecerahan Perairan Tambak
  11. Pengelolaan Kualitas Air Tambak - 01

1 komentar:

  1. Apakah Anda membutuhkan produk kapur seperti :
    - Kapur Dolomite.
    - Kapur Pertanian/ Kaptan.
    - Kapur Cao / Kalsium Oksida.
    - Kapur CaOH2 / Kalsium Hidroksida.
    - Kapur Tepung CaCo3 /Kalsium Karbonat.
    - Zeolite.

    Untuk pemesanan Silahkan hubungi :
    Bpk Asep
    081281774186
    085793333234
    Silahkan simpan nomor dan hubungi jika sewaktu waktu membutuhkan. Terimakasih

    BalasHapus