Mesin Pencari

Rabu, 19 Maret 2008

Air Tambak Berbusa/Berbuih

Dalam melaksanakan kegiatan budidaya udang, pada waktu tertentu kita sering menjumpai air tambak mengeluarkan busa/buih di permukaan air. Pemandangan seperti ini semakin jelas terlihat pada saat pengoperasian kincir air maupun pada saat sirkulasi air. Jangan pernah menganggap remeh air tambak berbusa/berbuih karena dapat menyebabkan masalah yang serius bagi kondisi udang yang ada di dalamnya.


Air tambak berbusa/berbuih merupakan salah satu indikator praktis terkait dengan kualitas air tambak pada saat itu. Kondisi ini menandakan telah terjadi mortalitas plankthon di dalam perairan tambak tersebut. Secara umum proses terjadinya air tambak berbusa/berbuih adalah sebagai berikut:
  1. Pada saat kincir dioperasikan terlihat warna perairan dengan jelas sesuai dengan warna plankthon yang dominan di dalam perairan tersebut, ini menandakan densitas plankthon relatif tinggi dan ditinjau dari umurnya plankthon tersebut relatif “tua”;

  2. Mulai muncul busa/buih di sepanjang arus air yang diakibatkan oleh putaran kincir, pada tahap ini busa/buih yang terbawa oleh arus kincir relatif pendek. Kondisi ini menandakan telah mulai terjadi mortalitas plankthon;

  3. Busa/buih yang terbawa oleh arus kincir semakin panjang dan akan ikut menepi di pinggiran tambak, kondisi ini menandakan mortalitas plankthon diperairan tersebut semakin tinggi.

  4. Kecerahan air tambak secara tiba-tiba drop dan pada kondisi yang ekstrim kecerahan air mencapai tembus dasar (bening). Kondisi ini menandakan telah terjadi mortalitas plankthon secara massal di dalam perairan tersebut atau biasa disebut sebagai plankthon collaps.
Berdasarkan uraian di atas terlihat bahwa kondisi air tambak berbusa/berbuih jika tidak segera ditangani dapat menjadi pemicu permasalahan bagi proses budidaya udang. Plankthon collaps sebagai akibat tidak segera ditanganinya persoalan air tambak berbusa/berbuih akan mengganggu keseimbangan ekosistem perairan tersebut selain itu juga menyebabkan dasar tambak kotor karena endapan plankthon yang mati.

Sebagai upaya mengantisipasi terjadinya air tambak berbusa/berbuih, maka perlakuan teknis yang dapat diterapkan antara lain :
  1. Sirkulasi air secara kontinyu dan ditingkatkan baik dari frekuensi maupun volumenya. Perlakuan ini diperlukan untuk menyuplai bibit plankthon yang baru untuk menggantikan plankthon yang lama di dalam perairan tersebut;

  2. Dalam kondisi tertentu diperlukan cara inokulasi bibit plakthon untuk mempercepat proses penumbuhan plankthon yang baru;

  3. Peningkatan dosis penggunaan pupuk untuk memacu pertumbuhan plankthon yang baru sehingga dapat dengan segera menggantikan plankthon yang sudah mati;

  4. Pengoperasian kincir secara maksimal.
Anda menyukai artikel ini, silakan klik tombol oranye ini Subscribe in a reader

Artikel Terkait :

  1. Foamy Pond Waters (English Version)
  2. Air Tambak Berdebu”
  3. Air Tambak “Kunang-Kunang” (Berpendar)
  4. Pentingnya Tandon Air
  5. Waspada Terhadap Musim Hujan
  6. Identifikasi Permasalahan Kualitas Air Tambak
  7. Mengenal Kondisi Udang

1 komentar:

  1. Artikel sangat bagus dan bermanfaat,
    Apakah Anda membutuhkan produk kapur untuk kebutuhan tambak udang seperti :
    - Kapur Dolomite.
    - Kapur Pertanian/ Kaptan.
    - Kapur Cao / Kalsium Oksida.
    - Kapur CaOH2 / Kalsium Hidroksida.
    - Kapur Tepung CaCo3 /Kalsium Karbonat.
    - Zeolite.

    Untuk pemesanan Silahkan hubungi :
    Bpk Asep
    081281774186
    085793333234
    Silahkan simpan nomor dan hubungi jika sewaktu waktu membutuhkan. Terimakasih

    BalasHapus