Kriteria Kualitas Benur
Pengetahuan mengenai kualitas benur di dalam usaha budidaya udang merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk diketahui bagi para pelaku usaha budidaya tersebut maupun praktisi tambak. Bagaimanapun juga, benur merupakan “cikal bakal” dari udang dewasa sehingga secara tidak langsung juga berpengaruh terhadap profil udang yang akan dihasilkan baik secara kualitas maupun kuantitas pada saat dilakukan pemanenan melalui proses budidaya.
Ditinjau dari asalnya, secara umum benur dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
Pengamatan kualitas benur merupakan salah satu upaya untuk mengantisipasi terjadinya masalah terkait dengan kondisi udang dalam suatu proses budidaya, sehingga diperlukan pengetahuan/pemahaman mengenai hal tersebut (seperti pepatah “buah yang akan kita nikmati, tergantung pada benih yang kita tanam” ). Berdasarkan caranya maka pengamatan kualitas benur dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
Selanjutnya tolok ukur dan kriteria yang digunakan seperti tersebut di atas tersaji pada tabulasi di bawah ini.
Anda menyukai artikel ini, silakan klik tombol oranye ini Subscribe in a reader
Artikel Terkait :
Pengetahuan mengenai kualitas benur di dalam usaha budidaya udang merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk diketahui bagi para pelaku usaha budidaya tersebut maupun praktisi tambak. Bagaimanapun juga, benur merupakan “cikal bakal” dari udang dewasa sehingga secara tidak langsung juga berpengaruh terhadap profil udang yang akan dihasilkan baik secara kualitas maupun kuantitas pada saat dilakukan pemanenan melalui proses budidaya.
Ditinjau dari asalnya, secara umum benur dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
- Benur alami, yaitu benur yang diperoleh/dikumpulkan secara langsung dari alam. Secara individu dan dalam kondisi normal benur alami dapat dikatakan relatif lebih tahan terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada lingkungannya (perubahan yang terjadi tidak bersifat ekstrim). Tetapi benur alami yang akan ditebar di dalam tambak memiliki kekurangan yang mendasar yaitu secara populasi memiliki tingkat keseragaman tinggi baik dari segi usia, ukuran/berat, bahkan kualitasnya. Kelemahan tersebut tentu saja akan berdampak pada proses budidaya yang akan dilakukan, terutama pada treatment maupun program pakan yang akan diterapkan.
- Benur hatchery, yaitu benur yang diperoleh dari tempat pembenihan atau yang biasa dikenal dengan hatchery. Kelebihan dari benur ini adalah secara populasi memiliki tingkat keseragaman yang relatif bagus baik dibandingkan benur alami baik dari segi usia, ukuran/berat, bahkan kualitasnya karena melalui proses pembenihan.
Pengamatan kualitas benur merupakan salah satu upaya untuk mengantisipasi terjadinya masalah terkait dengan kondisi udang dalam suatu proses budidaya, sehingga diperlukan pengetahuan/pemahaman mengenai hal tersebut (seperti pepatah “buah yang akan kita nikmati, tergantung pada benih yang kita tanam” ). Berdasarkan caranya maka pengamatan kualitas benur dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
- Pengamatan secara laboratorium. Kesimpulan yang dihasilkan dari pengamatan ini relatif lebih detail dan ilmiah, tetapi tidak praktis jika diterapkan di lapangan (selanjutnya tidak akan diuraikan dalam pembahasan di sini.
- Pengamatan langsung secara visual. Jenis pengamatan ini lebih umum diterapkan oleh para praktisi tambak/pelaku usaha tambak, karena pengambilan keputusan akan lebih cepat denganmengacu pada kriteria-kriteria yang telah ditetapkan.
Selanjutnya tolok ukur dan kriteria yang digunakan seperti tersebut di atas tersaji pada tabulasi di bawah ini.
No. | Appearance/ Activities of Shrimp Fry | Quality of Shrimp Fry | ||
Fine | Poor | |||
1. | Warna Tubuh | Coklat/gelap | Putih kekuningan/pucat | |
2. | Mata | Mengkilat | Kusam | |
3. | Ekor | Mengembang | Kuncup | |
4. | Posisi diam | Horisontal | Vertikal | |
5. | Rangsang gerak | Aktif | Pasif | |
6. | Arah renang | Menentang arus | Terbawa arus | |
7. | Rangsang pakan | Aktif | Pasif | |
8. | Ukuran pada umur yang sama | Seragam | Bervariasi | |
9. | Anggota tubuh | Lengkap | Tidak lengkap/rusak | |
10. | Proporsi ukuran tubuh dengan umur udang | Standar | Tidak standar | |
11. | Kulit/khitin | Tidak ada bercak | Terdapat bercak | |
12. | Komunitas | Menyebar | Mengumpul |
Anda menyukai artikel ini, silakan klik tombol oranye ini Subscribe in a reader
Artikel Terkait :
- Shrimp Fry Quality Criteria (English Version)
- Ekor “Gripis” Pada Udang
- Udang Berlumut
- Konsep Size dan Kualitas Udang Dalam Menentukan Harga
- Kita Mengikuti Udang Bukan Udang Menuruti Kita !
- Sayangilah Udang Anda
- KMengapa Udang Convoy ?
- Mengenal Kondisi Udang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar