Mesin Pencari

Kamis, 28 Agustus 2008

Kecerahan Perairan Tambak – 02 –Tingkat Kecerahan

Faktor-faktor yang menjadi dasar pemikiran dalam menentukan tingkat kecerahan air tambak adalah kondisi perairan baik dari segi biologi, kimiawi dan fisika bagi kehidupan udang, adalah seperti di bawah ini:

A. Tingkat Kecerahan Air Tambak Terlalu Tinggi

Pada kondisi seperti ini permasalahan kualitas perairan yang mungkin timbul adalah:
  1. Tingkat produktivitas perairan rendah karena kandungan plankton sangat rendah.

  2. Terganggunya proses biologi, kimia, fisika sehingga terjadi ketidakseimbangan dalam ekosistem, karena plankton merupakan produsen utama yang selain sebagai sumber makanan juga ikut membantu berlangsungnya proses-proses tersebut dengan suplai oksigen ke dalam perairan melalui kegiatan fotosintesanya.

  3. Penetrasi sinar matahari sampai kelapisan air bagian bawah akan membantu proses oksidasi kotoran dasar tambak yang bercampur dengan bangkai plankton sehingga terangkat sampai ke permukaan air tambak. Kondisi ini merupakan proses terbentuknya klekap tambak dan jika tidak segera diangkat akan mengendap kembali ke dasar tambak dan akan membusuk dan sangat berbahaya bagi udang.

  4. Berpotensi menumbuhkan lumut di dalam tambak dan akan menghambat pembentukan plankton serta menghambat gerak dan aktifitas udang.
B. Tingkat Kecerahan Air Tambak Terlalu Rendah / Pekat

Pada kondisi seperti ini permasalahan kualitas perairan yang mungkin timbul adalah:
  1. Pada siang hari terutama pada cuaca cerah kandungan oksigen didalam perairan akan over quantity yang dihasilkan planthon melalui proses fotosintesa dengan bantuan sinar matahari dan dapat membahayakan udang jika telah melebihi ambang batas.

  2. Pada malam hari akan terjadi persaingan penyerapan oksigen antara plankton yang melimpah dengan udang dan organisme lainnya, selain itu juga akan terjadi peningkatan kadar CO2 di dalam perairan tambak.

  3. Memungkinkan tumbuhnya bakteri an aerob di dasar tambak yang bersifat merugikan (pathogen) bagi udang.
Anda menyukai artikel ini, silakan klik tombol oranye ini Subscribe in a reader

Artikel Terkait :

  1. Kecerahan Perairan Tambak - 01- Latar Belakang
  2. Warna Air Tambak – 03 – Kriteria Warna Air
  3. Warna Air Tambak – 02 – Aspek Analisis
  4. Warna Air Tambak - 01 - Dasar Pemikiran
  5. Kondisi Dasar Tambak – 03 - Dasar Pertimbangan
  6. Kondisi Dasar Tambak – 02 - Metode Pengamatan
  7. Kondisi Dasar Tambak - 01 - Latar Belakang
  8. Penggunaan Bahan Kimia – 02 - Tahapan Implementasi
  9. Penggunaan Bahan Kimia – 01 - Dasar Pemikiran
  10. Waspada Terhadap Musim Hujan
  11. Metode Pengelolaan Kualitas Air Tambak 04 - Inokulasi Air
  12. Metode Pengelolaan Kualitas Air Tambak 03 - Pemupukan Air Tambak
  13. Metode Pengelolaan Kualitas Air Tambak 02 - Sirkulasi Air
  14. Metode Pengelolaan Kualitas Air Tambak 01 - Latar Belakang
  15. Pengelolaan Kualitas Air Tambak 04 - Kondisi Fisik Air Tambak
  16. Identifikasi Permasalahan Kualitas Air Tambak

1 komentar:

  1. Hello Pak... This is my first time here...

    Trims untuk post-nya. Saya dulu memang bukan mahsw jurusan budidaya, melainkan jurusan pengolahan hasil perikanan, jadi tidak tau secara mendalam masalah kecerahan perairan tambak.

    Setelah saya bekerja di perusahaan trading seafood, saya mengerti bahwa tendensi penyesuaian warna udang di tambak selalu ada, sesuai kebutuhan dari end-user buyer. Di Lampung (Bratasena) saya melihat bahwa para petambak menyesuaikan kondisi tambaknya sesuai kebutuhan pihak processor. Udang yang berwarna cerah (A1) itu selalu ditujukan untuk diolah dan diekspor sebagai raw product. Sedangkan yang berwarna gelap (A5) ditujukan untuk diolah sebagai cooked product, dikarenakan buyer-buyer (USA) cenderung lebih menyukai cooked product yang terlihat lebih kemerahan, efek dari warna udang yang lebih gelap pada kondisi raw.

    Itu saja yang mau bagi, pak.

    Ele

    BalasHapus