Mesin Pencari

Kamis, 02 Juni 2011

Udang adalah Mahluk Nocturnal

Pada pembahasan-pembahasan terdahulu pernah dijelaskan secara ringkas, bahwa udang memiliki sifat nocturnal. Secara sederhana mahluk nocturnal adalah mahluk yang aktif melakukan aktifitas kehidupannya di malam hari. Sebagai makhluk nocturnal, tentu saja udang lebih aktif dalam melakukan aktifitas hidupnya dimalam hari dibandingkan pada siang hari.


Karakteristik biologis ini hendaknya dijadikan sebagai salah satu acuan bagi para pelaku budidaya dalam menentukan perlakuan teknis budidaya yang akan diterapkan, sehingga sesuai dengan kondisi dan tingkat kebutuhan udang.

Mengacu pada uraian tersebut di atas, maka beberapa aspek yang perlu mendapatkan perhatian pada proses kegiatan budidaya udang, antara lain sebagai berikut:

  1. Kegiatan monitoring terhadap kondisi dan kualitas udang sebaiknya dilakukan lebih intensif pada malam hari. Karena pada malam hari kita dapat mengamati udang dengan tingkat aktifitas yang lebih tinggi dibandingkan pada siang hari. Beberapa aspek yang perlu diperhatikan pada kegiatan monitoring di malam hari antara lain: reaksi udang terhadap rangsang kejut yang diberikan, reaksi udang terhadap rangsang cahaya yang diberikan dan tingkat nafsu makan udang.

  2. Jumlah pakan yang diberikan pada malam hari sebaiknya lebih banyak dibandingkan pada siang hari. Sebagai mahluk nocturnal, udang lebih aktif mencari makan pada malam hari, sehingga jika jumlah pakan yang diberikan kurang memenuhi kebutuhan udang, dikhawatirkan terjadi proses kanibalisme maupun tingkat keseragaman udang akan tinggi.

  3. Kincir air sebaiknya dioperasikan semaksimal mungkin baik dalam jumlah kincir maupun lamanya waktu pengoperasian kincir air. Sebagaimana telah diketahui, bahwa pada malam hari jumlah oksigen dalam perairan tambak lebih sedikit dibandingkan pada siang hari. Kondisi ini menyebabkan terjadinya persaingan konsumsi oksigen oleh semua biota yang berada di dalam perairan tambak tersebut. Udang yang lebih aktif bergerak pada malam hari tentu saja perlu mengkonsumsi oksigen sesuai dengan tingkat aktifitasnya pada saat itu. Sehingga jika perairan tambak kekurangan oksigen dikhawatirkan akan menurunkan tingkat kualitas dan kondisi udang.

  4. Pada malam hari sebaiknya dicegah terjadinya kematian plankton secara massal (plankton collapse) karena akan menyebabkan terjadinya guncangan terhadap kualitas air tambak dan jika ini terjadi terus menerus dapat mengakibatkan permasalahan yang serius bagi udang.
Berdasarkan uraian tersebut di atas maka dapat dikatakan bahwa sifat nocturnal pada udang merupakan salah satu aspek kritis yang perlu mendapat perhatian bagi para pelaku budidaya udang. Sebaliknya, kita adalah manusia yang secara normal tidak memiliki sifat nocturnal seperti udang, sehingga titik kritis yang sebenarnya adalah rasa malas untuk melakukan pengamatan secara cermat pada malam hari. Kunci utama untuk mengatasi permasalahan ini adalah kembali pada filosofi seperti pernah dibahas sebelumnya, yaitu “kita menuruti kebutuhan udang, bukan udang yang menuruti keinginan kita”.
Anda menyukai artikel ini, silakan klik tombol oranye ini Subscribe in a reader

Artikel Terkait :

  1. Ekor Gripis Pada Udang
  2. Udang Berlumut
  3. Konsep Size dan Kualitas Udang Dalam Menentukan Harga
  4. Kita Mengikuti Udang Bukan Udang Menuruti Kita !
  5. Sayangilah Udang Anda
  6. Mengapa Udang Convoy ?
  7. Kriteria Kualitas Benur
  8. Mengenal Kondisi Udang

4 komentar:

  1. It was very useful for me. Keep sharing such ideas in the future as well. This was actually what I was looking for, and I am glad to came here! Thanks for sharing the such information with us.

    BalasHapus
  2. After looking at a few of the blog articles on your site, I seriously appreciate your way of writing a blog.

    BalasHapus