Mesin Pencari

Kamis, 27 November 2008

Penyiapan Lahan Tebar Benur 02 – Tahapan dan Metode

Seperti telah diuraikan pada pembahasan sebelumnya, kegiatan penyiapan lahan tebar benur pada dasarnya dapat dikategorikan kedalam 2 (dua) macam kegiatan yaitu : (i) Pengelolaan lahan pasca panen, dan (ii) Penyiapan lahan tebar benur.

Sebagai suatu kegiatan yang dilakukan setelah fase panen udang pada periode sebelumnya, maka metode yang diterapkan dalam kegiatan penyiapan lahan tebar benur juga perlu memperhatikan jenis panen udang periode sebelumnya pada lahan tambak yang sama. Jenis panen udang secara umum dapat dikategorikan ke dalam jenis panen normal dan panen udang bermasalah (terkena jenis penyakit tertentu).

Secara umum tahapan-tahapan dan metode yang digunakan dalam penyiapan lahan tebar benur adalah sebagai berikut:

A. Tahap Pengelolaan Lahan Pasca Panen

Pada tahapan ini kegiatan yang biasa dilakukan mencakup:
  1. Sterilisasi tambak yang dilakukan khusus untuk panen bermasalah. Tujuan dari kegiatan ini adalah meminimalisasi pengaruh sisa-sisa benih penyakit bagi udang tebaran periode berikutnya. Pada sub tahapan ini kegiatan yang dapat dilakukan meliputi : (i) pembersihan dasar tambak dari sisa bangkai udang yang bermasalah, (ii) Pengangkatan lumpur dari dasar dan sentral pembuangan tambak, (iii) Penggelontoran dasar tambak dan sentral pembuangan, (iv) Pengisian air dengan ketinggian rendah, dan (v) penjemuran tambak..

    Terkait dengan kegiatan penggelontoran dasar tambak dan sentral pembuangan metode yang dapat digunakan adalah melalui sirkulasi air secara kontinyu /terus-menerus (saluran pembuangan terbuka) agar dasar tambak dan sentral pembuangan relatif bersih. Sedangkan pengisian air dengan ketinggian rendah adalah untuk memudahkan perlakuan pemberian kaporit dengan dosis tertentu terutama dibagian sentral pembuangan.

  2. Pembersihan dasar tambak untuk penyiapan lahan pasca panen normal. Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai langkah awal menyediakan lingkungan perairan tambak sebagai media yang nyaman bagi benur yang sebelumnya hidup dalam lingkungan yang berbeda. Pada sub tahapan ini kegiatan yang dapat dilakukan meliputi : (i) pembersihan terhadap sisa-sisa udang hasil panen, dan (ii) pembersihan sentral pembuangan. Metode yang digunakan pada sub tahapan ini relatif sama dengan item no 1 tersebut di atas, yang membedakan adalah penggunaan kaporit atau desinfectan lainnya. Untuk penyiapan lahan tebar benur pasca panen normal sebaiknya penggunaan bahan-bahan kimia tersebut seminimal mungkin atau jika perlu dihindari karena akan berpengaruh pada tingkat kesuburan lahan pada periode berikutnya.

  3. Pengeringan tambak. Pada sub tahapan ini kegiatan yang biasa dilakukan meliputi (i) pembalikkan tanah, (ii) pengapuran tanah, dan (iii) penjemuran tambak.

    Kegiatan pembalikkan tanah bertujuan mengembalikan unsur hara dalam tanah yang menunjang bagi produktifitas perairan tambak. Kegiatan ini dapat dilakukan melalui metode pengangkatan lapisan permukaan tanah terlebih dulu kemudian baru dilakukan pembalikkan tanah.

    Kegiatan pengapuran tanah bertujuan mengurangi tingkat keasaman tanah agar sesuai dengan tingkat kebutuhan udang. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan cara pemberian kapur dengan dosis tertentu secara merata ke dasar tambak.

    Kegiatan penjemuran tambak selain untuk membantu proses pengeringan tambak juga bertujuan untuk membantu proses oksidasi tanah yang menunjang bagi produktifitas perairan tambak untuk periode budidaya selanjutnya.
Anda menyukai artikel ini, silakan klik tombol oranye ini Subscribe in a reader

Artikel Terkait :

  1. Penyiapan Lahan Tebar Benur 01 – Latar Belakang
  2. Kecerahan Perairan Tambak – 03 – Indikator Pada Udang
  3. Kecerahan Perairan Tambak – 02 –Tingkat Kecerahan
  4. Kecerahan Perairan Tambak - 01- Latar Belakang
  5. Warna Air Tambak – 03 – Kriteria Warna Air
  6. Warna Air Tambak – 02 – Aspek Analisis
  7. Warna Air Tambak - 01 - Dasar Pemikiran
  8. Kondisi Dasar Tambak – 03 - Dasar Pertimbangan
  9. Kondisi Dasar Tambak – 02 - Metode Pengamatan
  10. Kondisi Dasar Tambak - 01 - Latar Belakang
  11. Penggunaan Bahan Kimia – 02 - Tahapan Implementasi
  12. Penggunaan Bahan Kimia – 01 - Dasar Pemikiran
  13. Waspada Terhadap Musim Hujan
  14. Metode Pengelolaan Kualitas Air Tambak 04 - Inokulasi Air
  15. Metode Pengelolaan Kualitas Air Tambak 03 - Pemupukan Air Tambak
  16. Metode Pengelolaan Kualitas Air Tambak 02 - Sirkulasi Air
  17. Metode Pengelolaan Kualitas Air Tambak 01 - Latar Belakang
  18. Pengelolaan Kualitas Air Tambak 04 - Kondisi Fisik Air Tambak
  19. Identifikasi Permasalahan Kualitas Air Tambak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar