Metode yang digunakan dalam pengelolaan kecerahan air adalah dengan sirkulasi air dan pemupukan dengan memperhatikan faktor bibit plankton dan sinar matahari. Sirkulasi air biasa digunakan dalam proses pengenceran air tambak dengan tingkat kecerahan air yang terlalu rendah/pekat, yaitu dengan pergantian air tambak secara kontinyu tanpa pemupukan sampai diperoleh tingkat kecerahan yang diinginkan.
Metode sirkulasi juga dapat digunakan untuk mempertahankan tingkat kecerahan yang sudah sesuai dengan tujuan menggantikan plankton yang mati dengan bibit yang baru disertai dengan pemupukan untuk memacu pertumbuhan bibit plankton tersebut.
Pada air tambak dengan tingkat kecerahan terlalu tinggi/tembus dasar, metode yang digunakan adalah dengan sirkulasi air secara kontinyu dengan tujuan pergantian air tambak dalam volume yang besar kemudian digantikan dengan sumber air yang baru dengan harapan dapat menyuplai bibit plankton untuk dikembangkan di dalam tambak disertai dengan pemupukan sampai diperoleh tingkat kecerahan yang diinginkan. Dalam kasus tertentu tingkat kecerahan air tambak sulit untuk dikelola yang disebabkan oleh ketersediaan bibit plankton yang sangat minim atau tidak ada sama sekali. Pada kondisi seperti ini dapat digunakan dengan penggantian air tambak dalam volume besar secara bertahap melalui proses sirkulasi air kontinyu disertai inokulasi bibit plakthon dari petakan tambak lain yang mempunyai bibit plankton yang diinginkan. Sebagai upaya memacu pertumbuhan bibitt plankton hasil inokulasi maka perlu diimbangi dengan pemupukan sampai diperoleh tingkat kecerahan yang standar.
Salah satu faktor lain yang sangat berperan dalam pengelolaan kecerahan air tambak adalah cuaca dan musim yang sedang terjadi di lokasi tambak. Pada cuaca cerah dimana intensitas sinar matahari tinggi, kecerahan air tambak relatif mudah terbentuk dan stabil. Hal yang perlu diperhatikan dalam kondisi seperti ini adalah usaha untuk mempertahankan tingkat kecerahan air yang sudah terbentuk, karena ada kecenderungan ke arah booming plankton yang dapat mengarahkan air tambak pada tingkat kecerahan yang terlalu rendah / pekat.
Sedangkan pada cuaca dengan tingkat intensitas sinar matahari rendah atau pada musim hujan, kecerahan air tambak cenderung tidak stabil. Kondisi ini diakibatkan karena sering terjadinya mortalitas plankton yang disebabkan curah hujan yang terjadi dan terhambatnya kegiatan fotosintesa plankton pada tingkat intensitas penyinaran matahari yang rendah. Hal yang perlu menjadi perhatian dalam keadaan seperti ini adalah upaya mempertahankan tingkat kecerahan air yang sudah terbentuk, karena ada kecenderungan terjadinya plankton collaps yang dapat mengakibatkan ekosistem perairan tambak mengalami guncangan. Pengurangan intensifitas sirkulasi air disertai kegiatan pemupukan secara rutin dengan dosis yang sesuai merupakan salah satu cara untuk mengatasi kondisi seperti ini.
Anda menyukai artikel ini, silakan klik tombol oranye ini Subscribe in a reader
Artikel Terkait :
Pada air tambak dengan tingkat kecerahan terlalu tinggi/tembus dasar, metode yang digunakan adalah dengan sirkulasi air secara kontinyu dengan tujuan pergantian air tambak dalam volume yang besar kemudian digantikan dengan sumber air yang baru dengan harapan dapat menyuplai bibit plankton untuk dikembangkan di dalam tambak disertai dengan pemupukan sampai diperoleh tingkat kecerahan yang diinginkan. Dalam kasus tertentu tingkat kecerahan air tambak sulit untuk dikelola yang disebabkan oleh ketersediaan bibit plankton yang sangat minim atau tidak ada sama sekali. Pada kondisi seperti ini dapat digunakan dengan penggantian air tambak dalam volume besar secara bertahap melalui proses sirkulasi air kontinyu disertai inokulasi bibit plakthon dari petakan tambak lain yang mempunyai bibit plankton yang diinginkan. Sebagai upaya memacu pertumbuhan bibitt plankton hasil inokulasi maka perlu diimbangi dengan pemupukan sampai diperoleh tingkat kecerahan yang standar.
Salah satu faktor lain yang sangat berperan dalam pengelolaan kecerahan air tambak adalah cuaca dan musim yang sedang terjadi di lokasi tambak. Pada cuaca cerah dimana intensitas sinar matahari tinggi, kecerahan air tambak relatif mudah terbentuk dan stabil. Hal yang perlu diperhatikan dalam kondisi seperti ini adalah usaha untuk mempertahankan tingkat kecerahan air yang sudah terbentuk, karena ada kecenderungan ke arah booming plankton yang dapat mengarahkan air tambak pada tingkat kecerahan yang terlalu rendah / pekat.
Sedangkan pada cuaca dengan tingkat intensitas sinar matahari rendah atau pada musim hujan, kecerahan air tambak cenderung tidak stabil. Kondisi ini diakibatkan karena sering terjadinya mortalitas plankton yang disebabkan curah hujan yang terjadi dan terhambatnya kegiatan fotosintesa plankton pada tingkat intensitas penyinaran matahari yang rendah. Hal yang perlu menjadi perhatian dalam keadaan seperti ini adalah upaya mempertahankan tingkat kecerahan air yang sudah terbentuk, karena ada kecenderungan terjadinya plankton collaps yang dapat mengakibatkan ekosistem perairan tambak mengalami guncangan. Pengurangan intensifitas sirkulasi air disertai kegiatan pemupukan secara rutin dengan dosis yang sesuai merupakan salah satu cara untuk mengatasi kondisi seperti ini.
Anda menyukai artikel ini, silakan klik tombol oranye ini Subscribe in a reader
Artikel Terkait :
- Kecerahan Perairan Tambak – 03 – Indikator Pada Udang
- Kecerahan Perairan Tambak – 02 –Tingkat Kecerahan
- Kecerahan Perairan Tambak - 01- Latar Belakang
- Warna Air Tambak – 03 – Kriteria Warna Air
- Warna Air Tambak – 02 – Aspek Analisis
- Warna Air Tambak - 01 - Dasar Pemikiran
- Kondisi Dasar Tambak – 03 - Dasar Pertimbangan
- Kondisi Dasar Tambak – 02 - Metode Pengamatan
- Kondisi Dasar Tambak - 01 - Latar Belakang
- Penggunaan Bahan Kimia – 02 - Tahapan Implementasi
- Penggunaan Bahan Kimia – 01 - Dasar Pemikiran
- Waspada Terhadap Musim Hujan
- Metode Pengelolaan Kualitas Air Tambak 04 - Inokulasi Air
- Metode Pengelolaan Kualitas Air Tambak 03 - Pemupukan Air Tambak
- Metode Pengelolaan Kualitas Air Tambak 02 - Sirkulasi Air
- Metode Pengelolaan Kualitas Air Tambak 01 - Latar Belakang
- Pengelolaan Kualitas Air Tambak 04 - Kondisi Fisik Air Tambak
- Identifikasi Permasalahan Kualitas Air Tambak
Bagaimana cara mencerahkan air didasar tambak bila saya mendapatkan tingkat kecerahan tambak saya hanya mencapai 20 cm. Tolong minta jawabannya pak.
BalasHapusMungkin sudah dijawab dengan artikel diatas, bisa dilakukan pengenceran dengan air tawar, atau mungkin bisa juga dengan aplikasi H202 untuk membunuh planktonnya, tapi saya kurang tahu apakah H202 masih diizinkan, karena setahu saya dapat merusak perairan sekitar
Hapus