Pengertian dasar dari proses aklimatisasi seperti telah disebutkan di atas adalah proses penyesuaian dua kondisi lingkungan yang berbeda (dari hatchery ke perairan tambak) sehingga perubahan kondisi tersebut tidak menimbulkan stress bagi benur. Kegiatan ini perlu dilakukan secara cermat dan penuh kesabaran agar tingkat stress benur terhadap perubahan lingkungan dapat ditekan seminimal mungkin sehingga secara kualitas dan kondisi benur dapat dipertahankan secara optimal.
Tahapan-tahapan yang biasa digunakan dalam proses aklimatisasi mencakup:
Anda menyukai artikel ini, silakan klik tombol oranye ini Subscribe in a reader
Artikel Terkait :
- Pemindahan benur-benur yang masih dalam kemasan ke perairan tambak. Usahakan agar kemasan-kemasan benur tersebut dikumpulkan pada suatu tempat yang mudah untuk dijangkau di dalam petakan tambak (biasanya di pinggir petakan tambak atau di pojok petakan tambak) yang diberi pembatas sehingga kemasan benur tidak menyebar. Hal ini dilakukan untuk memudahkan pengamatan kondisi dan aktivitas benur selama proses aklimatisasi.
Selama proses ini kemasan benur sebaiknya tidak dibuka terlebih dahulu (kecuali kemasan yang telah digunakan untuk sampling benur) dan biarkan selama beberapa saat di dalam perairan dalam keadaan tertutup. Selanjutnya lakukan pengamatan pada beberapa kemasan benur tersebut, jika di dalam kemasan benur tersebut telah terlihat berembun maka kemasan benur sudah dapat dibuka. Indikator ini menunjukkan bahwa suhu antara perairan tambak dan kemasan benur relatif telah sama. Lakukan hal sama pada kemasan-kemasan benur yang telah menunjukkan indikator yang sama.
- Pada saat membuka kemasan benur, lakukan penambahan air tambak ke dalam kemasan benur tersebut secara perlahan dengan menggunakan telapak tangan sehingga sebagian kemasan benur dalam kondisi berada di dalam perairan tambak. Biarkan kondisi tersebut untuk beberapa saat, dan lakukan kegiatan yang sama untuk kemasan-kemasan benur lainnya.
Selanjutnya lakukan pengamatan terhadap kondisi dan aktifitas benur pada beberapa kemasan tersebut. Jika benur-benur di dalam kemasan sudah terlihat secara aktif di pinggir kemasan (pada beberapa kasus benur terlihat konvoi) maka hal ini menunjukkan bahwa benur sudah siap dipindahkan ke dalam perairan tambak. Indikator ini menunjukkan bahwa kondisi kualitas air secara umum antara perairan tambak dan kemasan benur relatif telah sama
- Pindahkan benur di dalam kemasan ke perairan tambak secara perlahan-lahan jika hasil pengamatan telah menunjukkan indikator seperti item no.2 di atas. Lakukan kegiatan yang sama untuk kemasan-kemasan benur lainnya.
- Lakukan pembersihan perairan tambak terhadap sampah/kotoran yang ditimbulkan oleh proses tebar benur ini agar tidak menimbulkan kendala dalam proses budidaya udang berikutnya.
Anda menyukai artikel ini, silakan klik tombol oranye ini Subscribe in a reader
Artikel Terkait :
- Proses Tebar Benur 02 - Tahapan Kegiatan
- Proses Tebar Benur 01 - Latar Belakang
- Kecerahan Perairan Tambak – 03 – Indikator Pada Udang
- Kecerahan Perairan Tambak – 02 –Tingkat Kecerahan
- Kecerahan Perairan Tambak - 01- Latar Belakang
- Warna Air Tambak – 03 – Kriteria Warna Air
- Warna Air Tambak – 02 – Aspek Analisis
- Warna Air Tambak - 01 - Dasar Pemikiran
- Kondisi Dasar Tambak – 03 - Dasar Pertimbangan
- Kondisi Dasar Tambak – 02 - Metode Pengamatan
- Kondisi Dasar Tambak - 01 - Latar Belakang
- Penggunaan Bahan Kimia – 02 - Tahapan Implementasi
- Penggunaan Bahan Kimia – 01 - Dasar Pemikiran
- Waspada Terhadap Musim Hujan
- Metode Pengelolaan Kualitas Air Tambak 04 - Inokulasi Air
- Metode Pengelolaan Kualitas Air Tambak 03 - Pemupukan Air Tambak
- Metode Pengelolaan Kualitas Air Tambak 02 - Sirkulasi Air
- Metode Pengelolaan Kualitas Air Tambak 01 - Latar Belakang
- Pengelolaan Kualitas Air Tambak 04 - Kondisi Fisik Air Tambak
- Identifikasi Permasalahan Kualitas Air Tambak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar