Pada pembahasan sebelumnya telah diuraikan penjelasan terkait dengan pengelolaan budidaya udang pada fase bulan pertama. Secara umum tujuan dari pengelolaan tersebut adalah untuk menyediakan suatu media lingkungan perairan tambak yang sesuai dengan tingkat kebutuhan benur/udang kecil.
Secara khusus tujuan pengelolaan tersebut adalah untuk menekan seminimal mungkin terjadinya suatu permasalahan yang dapat merugikan bagi proses budidaya udang pada periode tersebut. Pada pembahasan-pembahasan sebelumnya juga telah dijelaskan bahwa secara garis besar permasalahan yang terjadi di suatu perairan tambak udang dapat disebakan oleh adanya 3 (tiga) faktor yaitu:
Permasalahan-permasalahan yang dapat terjadi pada budidaya udang fase bulan pertama pada pembahasan ini akan ditinjau berdasarkan permasalahan yang terjadi pada (i) lingkungan perairan tambak, dan (ii) kondisi/kualitas benur/udang kecil.
Permasalahan lingkungan perairan tambak pada fase bulan pertama, antara lain:
Anda menyukai artikel ini, silakan klik tombol oranye ini Subscribe in a reader
Artikel Terkait :
- Faktor eksternal, yaitu permasalahan yang disebabkan oleh faktor yang berasal dari luar lingkungan perairan tambak seperti : (i) iklim dan cuaca, dan (ii) lingkungan sumber perairan yang berada di sekitar tambak.
- Faktor internal, yaitu permasalahan yang disebabkan oleh faktor yang berasal dari dalam perairan tambak itu sendiri. Faktor ini muncul karena adanya suatu perubahan di dalam perairan tambak sehingga mengakibatkan terganggunya keseimbangan ekosistem perairan tambak itu sendiri.
- Faktor “treatment error”, yaitu permasalahan yang disebabkan oleh faktor kesalahan manusia dalam mengaplikasikan suatu perlakukan teknis budidaya sehingga menyebabkan suatu permasalahan di dalam perairan tambak tersebut.
Permasalahan-permasalahan yang dapat terjadi pada budidaya udang fase bulan pertama pada pembahasan ini akan ditinjau berdasarkan permasalahan yang terjadi pada (i) lingkungan perairan tambak, dan (ii) kondisi/kualitas benur/udang kecil.
Permasalahan lingkungan perairan tambak pada fase bulan pertama, antara lain:
- Tumbuhnya lumut di dasar tambak. Permasalahan ini disebabkan oleh kecerahan perairan tambak relatif tinggi dan terjadi dalam waktu yang lama sehingga sinar matahari dapat menembus dasar tambak dalam jangka waktu yang relatif lama juga. Faktor inilah yang menjadi faktor pemicu tumbuhnya lumut. Keberadaan lumut ini akan menyebabkan proses pembentukan kecerahan air lebih susah. Situasi seperti ini secara tidak langsung juga akan berpengaruh terhadap kondisi benur/udang kecil yang berada di dalam perairan tersebut.
Alternatif penanganan masalah tumbuhnya lumut ini adalah dengan mengangkat /membersihkan lumut di dasar tambak terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan proses pembentukan air yang diimbangi dengan pemberian pupuk sampai diperoleh kecerahan air seperti yang diharapkan. (Pembahasan terkait dengan proses pengelolaan kualitas air tambak telah dijelaskan pada pembahasan-pembahasan sebelumnya). Catatan: selama kecerahan perairan tambak masih dalam kondisi tembus dasar/kecerahan tinggi hentikan pemberian pupuk karena akan menyuburkan lumut di dasar perairan tambak.
- Munculnya jenis-jenis kerang tertentu di dasar tambak. Keberadan kerang-kerang ini sangat berpengaruh terhadap proses pembentukan kecerahan perairan tambak. Permasalahan dan alternatif penanganannya yang ditimbulkan oleh kerang ini hampir sama dengan permasalahan dan penanganan yang disebabkan oleh lumut. (Pembahasan terkait dengan proses pengelolaan kualitas air tambak telah dijelaskan pada pembahasan-pembahasan sebelumnya).
- Munculnya “klekap” di permukaan air tambak. Fenomena ini terjadi karena terjadinya proses oksidasi di dasar tambak yang dipacu oleh bantuan sinar matahari (kecerahan tambak sangat tinggi/tembus dasar) sehingga pada saat tertentu kotoran di dasar tambak akan terangkat ke permukaan air. Permasalahan dan alternatif penanganannya yang ditimbulkan oleh klekap ini hampir sama dengan permasalahan dan penanganan yang disebabkan oleh lumut. (Pembahasan terkait dengan klekap telah dijelaskan pada pembahasan-pembahasan sebelumnya).
- Munculnya predator dan kompetitor di dalam perairan tambak. Fenomena ini terjadi lebih banyak disebabkan oleh kurangnya filterisasi pada saluran pemasukan air sehingga benih predator dan kompetitor dapat dengan leluasa masuk ke dalam tambak. Faktor ini dapat berpengaruh terhadap densitas/populasi udang pada periode saat itu. (Pembahasan terkait dengan predator dan kompetitort elah dijelaskan pada pembahasan-pembahasan sebelumnya).
Anda menyukai artikel ini, silakan klik tombol oranye ini Subscribe in a reader
Artikel Terkait :
- Pengelolaan Budidaya Udang Pada Fase Bulan Pertama 03 – Pengelolaan Pakan
- Pengelolaan Budidaya Udang Pada Fase Bulan Pertama 02 – Kualitas Air Tambak
- Pengelolaan Budidaya Udang Pada Fase Bulan Pertama 01 – Latar Belakang
- Proses Tebar Benur 03 - Proses Aklimatisasi
- Proses Tebar Benur 02 - Tahapan Kegiatan
- Proses Tebar Benur 01 - Latar Belakang
- Kecerahan Perairan Tambak – 03 – Indikator Pada Udang
- Kecerahan Perairan Tambak – 02 –Tingkat Kecerahan
- Kecerahan Perairan Tambak - 01- Latar Belakang
- Warna Air Tambak – 03 – Kriteria Warna Air
- Warna Air Tambak – 02 – Aspek Analisis
- Warna Air Tambak - 01 - Dasar Pemikiran
- Kondisi Dasar Tambak – 03 - Dasar Pertimbangan
- Kondisi Dasar Tambak – 02 - Metode Pengamatan
- Kondisi Dasar Tambak - 01 - Latar Belakang
- Penggunaan Bahan Kimia – 02 - Tahapan Implementasi
- Penggunaan Bahan Kimia – 01 - Dasar Pemikiran
- Waspada Terhadap Musim Hujan
- Metode Pengelolaan Kualitas Air Tambak 04 - Inokulasi Air
- Metode Pengelolaan Kualitas Air Tambak 03 - Pemupukan Air Tambak
- Metode Pengelolaan Kualitas Air Tambak 02 - Sirkulasi Air
- Metode Pengelolaan Kualitas Air Tambak 01 - Latar Belakang
- Pengelolaan Kualitas Air Tambak 04 - Kondisi Fisik Air Tambak
- Identifikasi Permasalahan Kualitas Air Tambak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar